Saturday, August 12, 2017

Berprasangka baik kepada Allah

Malam ini Kamis Pahing, 10 Agustus 2017 ketika saya pulang dari kantor dan bus dinas tiba di gudang (yang saya jadikan kantor singgah) tepat sebelum kumandang adzan isya. Seperti biasa, badan ini masih terlalu enggan untuk langsung pulang ke rumah.

Laptop justru dibuka kembali, lalu mulai menyibukkan diri dengan folder Domba Sakti Farm (DSF Indonesia). Sesekali chrome menampilkan www.dombasakti.com ketika saya hendak upload foto produk terbaru. Dan juga Halaman Facebook DSF Indonesia untuk mengontrol jumlah pengguna facebook yang terjangkau iklan, yang saat itu menunjukkan angka 1.226 akun.

Disudut kanan facebook saya melihat ada 6 pemberitahuan yang menuntun jari telunjuk kanan saya menekan mouse. Muncullah pemberitahuan seseorang yang memberikan komentar di salah satu iklan saya di grup pengusaha domba kambing. Padahal iklan tersebut sudah lumayan lama saya pasang. Namun belum juga ada peminat domba betina dan anaknya yang saya lego tersebut.

"Pun pajeng dereng mas? (sudah laku belum mas)" tanya salah satu akun.
Dengan sumringah saya segera mengetik, "Tinggal 1 babon dan 1 cempe mas, udah besar cempenya", enter.

"Taktilikane sakiki iso ra mas? (saya lihat sekarang bisa tidak mas?)" tanya akun itu lagi.
Saya jawab, "wa saja mas, ini nomor saya 0856-4301-7729"


Seperti biasanya, jika ada pembeli yang berminat, langsung saya arahkan ke nomor privat, agar komentar di facebook tidak terlalu padat.
"Mas taktelp ke nomormu ndak bisa, nomorku ini 08783877****", balas pria yang takmenampakkan wajah di foto profilnya.

Saya, yang saat itu sedang charging hp, langsung sadar bahwa hp saya sedang dalam modus silent, sehingga mustahil saya bisa mendengar dering dan getar saat orang itu menelpon. Hp saya lepas dari kabel charger dan terkejut dengan kenyataan bahwa orang itu sudah lebih dari 4 kali menelpon.

Dia lalu mengirim pesan via whatsapp bahwa dia menawar harga 50rb lebih rendah dari penawaran harga saya, dan akan diambil malam ini juga. Serius ini orang ya, saya pikir. Jam di sudut laptop menunjukkan pukul 21.05. Ini sudah larut malam dan lokasi kandang saya ada di puncak bukit yang gelap dan jarang penduduk. Langka menemukan pembeli seperti ini.

Hati kecil saya mulai meragukan. Terlebih setelah orang ini mengatakan bahwa dia teman dari tetangga saya mas Yan** yang gondrong. Dahi berkernyit karena tidak ada nama mas Yan** di wilayah saya. Saya mulai was was, ketika dia bilang, akan datang 3 orang dengan mobil granmax putih blindvan. Eman-eman menurut saya kalau mobil blindvan dimasuki domba. Pikiran saya mulai negatif. Hal ini karena akhir-akhir ini saya dan DSF makin terkenal setelah seringnya diekspose iklan di media dan media sosial. Khawatir akan terjadi perampokan karna stok ternak di kandang saya lumayan bernilai jual tinggi....

8 kali dia menelpon dan tidak saya angkat. Lalu saya kirim pesan whatsapp ke dia, "Pak maaf karna sudah malam, bagaimana kalau besok pagi saja supaya lebih enak melihat ternaknya". Baru sedetik terkirim, dia mengirim pesan, "mas, sudah sampai depan badan diklat (salah satu bangunan pemerintah di dekat lokasi kandang DSF), tolong dijemput"

Bismillahirahmanirahim...yaa Allah, lindungilah hambaMu dari bahaya dan kesesatan, serta berikanlah ridhoMu jika ini memang rejeki yang Engkau janjikan kepada kami...

Tanpa berpikir macam-macam, meskipun masih kalut, saya ambil motor dan meninggalkan gudang. Menyusuri jalan perbukitan yang sepi dan gelap, hingga 500 meter kemudian menemukan sepasang lampu mobil menyorot dan berkedip memberi saya tanda.

"Mas A*** ya?", tanya saya ke sopir mobil blindvan putih itu.
"Iya mas", Jawab mereka bertiga kompak...oh bukan hanya 1 orang melainkan 3 dan laki-laki semua...oke fine...bismillah, dan mobil itu mengikuti saya menuju kandang yang tepat berada di lahan samping gudang.

3 pria berbadan tegap dan potong cepak turun dari dalam mobil lalu bersalaman dengan saya. Sejauh ini keadaan baik-baik saja, pikir saya. Lalu saya ajak ke kandang, dalam cahaya temaram senter hp mereka melihat 1 ekor domba betina dan 1 ekor cempe anaknya. Lalu menyiapkan uang seperti yang dijanjikan di facebook, dan segera saya keluarkan kedua domba itu untuk diangkut dalam blindvan...

Masya Allah, ternyata mereka adalah polisi yang sedang bertugas malam. Dan memenuhi permintaan ayah salah satu dari mereka untuk dibelikan domba betina untuk dipelihara. Mereka bertiga sangat ramah, meski pun melakukan kegiatan transaksi ternak yang tidak selazimnya. Mereka begitu percaya dengan keterangan saya terhadap kelebihan dan kekurangan domba ini, dan tanpa pikir panjang langsung membelinya.



Setelah memberikan uang dan berpamitan, mereka pulang. Masih muncul pikiran negatif di benak saya, "apa mungkin mereka berbohong? apa ini uang asli?"

Astagfirullah....saya bergegas menuju ruang kantor di gudang dan mengecek satu persatu pembayaran domba tersebut dengan cermat. Alhamdulillah semua asli dan utuh. Jam di dinding menunjukkan pukul 21.22. Kejadian berlalu begitu cepat, di tengah gelap malam dan sepi. Tanpa staff yang biasa mendampingi saya. Dan saya sudah berprasangka buruk kepada orang-orang baik tersebut. Lebih dari itu saya telah berprasangka buruk kepada Allah SWT....astagfirullah...maafkan hambaMu ini yaa Allah, dan berikan pemahaman atas hikmah rizkiMu malam ini, serta berikan keberkahan bagi transaksi kami ini...aamiin yaa Rabb.


Waspada memang penting. Tapi lebih penting lagi adalah berprasangka baik kepada Allah dan manusia. Semua adalah titipan. Semua adalah kehendakNya. Kita sebagai umat patut beikhtiar dan berdoa, serta berserah diri kepadaNya. Allah tidak membebani seseorang dengan sesuatu yang tidak mampu ia laksanakan [QS. Al-baqarah: 284]

No comments:

Post a Comment

Cara Menentukan Tema Channel bagi Youtuber Pemula

Hai halo youtube mania, para content creator , dan pemirsa youtube. Assalamualaikum. Video ini diproduksi dan diupload saat pandemi covid-1...